
BATAM (BaLa) – Panggung dan tenda tempat acara pengukuhan Perkumpulan Masyarakat Flores Nusantara (PMFN) di kawasan Welcome to Batam (WTB), Batamcentre, dibongkar petugas, Jumat (19/3).
Rencananya, kegiatan pengukuhan tersebut akan digelar, Sabtu (20/3). Pembongkaran tersebut dilakukan karena tidak mengantongi izin. Sedangkan pemilik acara mengaku sudah berizin.
Kabag Ops Polresta Barelang, Kompol Lulik Febyantara menegaskan, acara tersebut tidak mengantongi izin kegiatan dari pihak kepolisian dan pihak yang memiliki lahan yakni Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Sehingga pihaknya kemudian mengambil langkah pembongkaran tenda-tenda kegiatan tersebut.
“Karena tidak memiliki izin dari BP juga. Kami sudah konfirmasi, makanya kami ke sini (WTB) untuk mencopot tenda-tenda untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Lulik.
Dijelaskan, pada saat membongkar tenda-tenda, ada beberapa orang yang melakukan pemukulan terhadap anggota polisi. Sehingga pihaknya mengambil tindakan tegas, mengamankan 4 orang di lokasi itu.
“Kami datang ke sini dengan UU, namun mereka melawan petugas. Intinya mereka tidak mengantongin izin,” paparnya.
Dari informasi yang diterimanya, sebut Lulik, ada sekitar 500- 1.000 orang yang akan menghadiri acara pengukuhan tersebut.
“Seharusnya mereka peka dengan kondisi Batam saat ini di tengah Covid-19 mulai keamanan. Kalau, mereka berdalih terserah, yang jelas kami akan proses,” tegas dia kembali.
Terpisah, Andi Kusuma, pendiri PMFN mengaku, jika pihaknya sudah mengantongi izin atas kegiatan tersebut.
“Kenapa ada pembongkaran seperti ini. Padahal, surat izin dari Kasat Intel sudah ada,” ucapnya.
Ia sangat menyayangkan tindakan pembongkaran paksa acara rencanna pengukuhan tersebut, dengan alasan tidak memiliki izin keramaian.
Andi Kusuma juga membandingkan dengan banyaknya kegiatan yang mengundang keramaian, tapi diperbolehkan. Seperti perkawinan, pelantikan Walikota, pujasera, diskotek semakin ramai.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya meminta penjelasan dari kepolisian.
“Karena kalau alasan ada potensi konflik, pihaknya meminta kepolisian untuk mengusut para pelakunya,” tegasnya.(*/mar)