Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam, Masrur Amin. Foto: ist

BATAM – H Jumhan bin Selo yang lebih dikenal dengan nama Haji Permata dan merupakan pengusaha di Batam meninggal dunia akibat luka tembak yang diduga dilakukan petugas Bea dan Cukai di Tembilahan, Jumat (15/1).

Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam, Masrur Amin, mengatakan, Haji Permata meninggal setelah terkena 3 tembakan di dada.

“Ada tiga tembakan, satu di jantung dan dua di dada, satu lagi korban katanya kepalanya ditembak, satu lagi kakinya, berarti ada tiga korban yang ditembak. Jadi satu yang meninggal yaitu Haji Permata karena pas di tempat yang mematikan dada dan jantung,” ungkap Masrur Amin yang ditemui di Tanjung Sengkuang, Jumat sore.

Dikatakan Masrur Amin, apa yang dilakukan pihak Bea Cukai sangat disayangkan dan dianggap brutal, karena dalam penindakan memakan korban jiwa.

“Buat kita sangat brutal, penjahat saja kalo ditembak itu ada tembakan peringatan atau tembakan yang tidak mematikan,” sesalnya.

Menurut Masrur Amin, informasi dari Bea Cukai Tembilahan yang diterimanya, Haji Permata ditembak karena melompat dan berusaha melawan petugas.

“Membawa mikol versi BC (Bea Cukai) lalu dihadang, alasan melompat, jalan pun susah apalagi melompat. Kita masih mengumpulkan informasi beritanya masih simpang siur,” jelasnya.

Masih kata Masrur Amin, korban ditembak dari jarak dekat. Untuk korban meninggal dibawa ke Batam dan dua orang terluka masih dirawat di rumah sakit di Tembilahan.

Dalam kejadian ini, Masrur Amin akan melakukan investigasi dan melaporkan ke kepolisian.

“Akan kita lakukan proses hukum, tuntutan hukum. Kita akan lakukan otopsi dan melaporkan ke Polda,” kata Masrur Amin.

Dijelaskan, sebelum diotopsi jenazah akan dilakukan swab sebagai salah satu persyaratan, kalau negatif langsung otopsi,” imbuhnya.

Ia  juga akan melaporkan kasus penembakan ini ke Dirjen Bea Cukai sebagai bentuk protes. Pihaknya juga sempat akan menggelar unjukrasa di kantor Bea Cukai Batam.

“Tadi mau unjukrasa ke Bea Cukai sini (Batam) walaupun kami tahu bukan oknum Bea Cukai Batam yang melakukan itu kan. Tapi itu kan instansinya Bea Cukai dengan harapan bahwa aspirasi kita ini sampai kepada Pak Dirjen, ya supaya dilakukan teguran terhadap tindakan yang kita nilai itu brutal,” pungkasnya.

Sementara itu, jenazah dibawa dari Tanjung Bakong Tembilahan, Indragilir Hilir, Riau ke Batam dan berlabuh di pelabuhan rakyat Tanjung Sengkuang. Jenazah Haji Permata tiba di Batam pada pukul 18.25 WIB.

Kedatangan jenazah H Permata disambut isak tangis ratusan warga, dan sanak saudara di pesisir laut Tanjung Sengkuang.(bala)