
BATAM (BATAMLAGI.COM) – Hujan yang mengguyur Kota Batam selama dua hari, Jumat hingga Sabtu (1-2/1), menyebabkan sejumlah wilayah kebanjiran atau tergenang air.
Lokasi langganan banjir seperti Jalan Jenderal Sudirman dan Yos Sudarso yakni Pelabuhan Batuampar – Bandara Hang Nadim dan jalan di Simpang Jam. Banjir terjadi karena drainase di ruas jalan tersebut tak mampu menampung volume air saat hujan.
Walikota Batam Ex-Officio Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi turun langsung ke lokasi dan berencana melebarkan beberapa drainase.
“Setelah kita cek, drainasenya tak mampu menampung volume air,” kata Rudi saat meninjau lokasi genangan air di Simpang Baloi, Lubukbaja, Sabtu (2/1).
Dikatakan Rudi, ada sejumlah titik yang kerap tergenang di sepanjang jalan protokol tersebut.
Menurutnya, selain di lokasi yang ia datangi, juga terjadi di depan Gogo Bengkong, Simpang Bandara, Bida Asri 2, dan Simpang Kabil. Sepanjang jalan tersebut, kapasitas drainase tak cukup menampung luapan air saat hujan.
Ia berjanji akan merapatkan temuan di lapangan dengan jajarannya di BP Batam.
“Senin (4/1), akan kita rapatkan. Karena, drainasenya tak cukup menampung curah hujan,” papar Rudi.
Rudi menargetkan, agar tahun ini dapat dilakukan pembongkaran. Katanya, lebar drainase hanya 1-2 meter. Ia menargetkan agar drainase di jalan utama itu bisa menjadi 7-8 meter agar mampu menampung volume air yang ada.
“Kalau sudah kita bikin besar drainase ini, maka air tidak naik lagi ke jalan,” beber Rudi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sementara ini, Rudi menginstruksikan kepada Camat, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Satpol PP, dan Ditpam untuk turun ke titik-titik banjir bersama masyarakat.
Ia ingin drainase dibersihkan dari sampah yang menutupi saluran.
“Besok harus mulai bekerja bersama masyarakat juga yang berada di lingkungan masing-masing. Karena, banyak sampah,” katanya.
Rudi juga mengatakan, saat ini banyak muncul titik baru banjir di Batam. Ia tak memungkiri hal tersebut selain drainase yang kecil, juga banyaknya lahan yang dibuka dan sebagainya.
“Saya lihat banyak titik genangan baru, ini disebabkan perumahan bertambah, penghijauan berkurang dan drainase yang kecil,” bebernya.(*/bl)