
BATAM (BATAMLAGI.COM) – Sesosok mayat bayi laki-laki lengkap dengan tali pusarnya ditemukan mengapung di hulu Sungai Golden City, Bengkong Laut, Senin (9/12) siang.
Mayat bayi itu semula ditemukan oleh dua pemancing yakni Didin dan Arif. Keduanya saat itu memancing ikan di hulu Sungai Golden City. Kedua pria ini sempat dimintai keterangan oleh polisi.
Dikatakan Arif, ia dan Didin baru kenal saat berada di lokasi mancing.
“Saya sama saksi Didin tak kenal. Cuma kebetulan sama-sama mancing di lokasi. Jadi kenalnya di sana,” ujar Arif di sela-sela dimintai keterangan oleh penyidik.
Menurut Arif, orang yang pertama kali melihat jasad bayi itu adalah Didin. Saat itu jarak Didin memancing dekat dengan mayat yang semula dikira boneka.
Penasaran, ia dan Didin mendekatinya. Ternyata apa yang dilihatnya itu adalah mayat bayi.
Kondisi mayat bayi itu dalam posisi telungkup, tanpa mengenakan pakaian. “Saat itu posisi mayat agak di tepi karena terbawa arus,” ujarnya.
Arif menambahkan, sebelum mayat itu ditemukan ia tidak melihat hal yang mencurigakan di sekitar lokasi.
Sontak, temuan itu dilaporkan ke polisi. Tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Polresta Barelang langsung meluncur dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kapolsek Bengkong AKP Yuhendri Januar saat dikonfirmasi wartawan membenarkan penemuan mayat bayi itu.
“Jasad bayi itu diperkirakan beratnya tiga kilogram dan panjang sekitar 30 sentimeter, dan masih ada tali pusarnya,” kata Kapolsek.
Bila dilihat dari fisiknya, Yuhendri memperkirakan jasad bayi itu baru dibuang dalam waktu 1×24 jam. Bayi malang itu sengaja dibuang orang tuanya yang tidak menginginkan kelahirannya.
Ditegaskan Kapolsek, meskipun minim petunjuk karena lokasi jauh dari permukiman warga, pihaknya tetap mendalami penemuan mayat bayi tersebut. Sejauh ini pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi yang ada kaitannya dengan kasus itu.
Termasuk menyelidiki kontrakan atau kosan yang ada dihuni oleh wanita hamil.
“Kita akan telusuri rumah sakit, klinik-klinik atau tempat-tempat yang memungkinkan orang bisa bersalin,” imbuhnya.
Saat ini, jasad bayi sudah dievakuasi ke Pemulasaran RS Bhayangkara Polda Kepri di Batubesar. “Kita juga akan berkoordinasi dengan RT /RW setempat,” pungkasnya.(bl)