
Jakarta (Batamlagi.com) – Tahlilan dan doa bersama digelar di kediaman Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) di Patra Kuningan XIII Blok L XV Kav 5, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9) malam.
Dilansir dari Liputan 6, Ilham Akbar Habibie merupakan anak pertama almarhum mengaku masih dalam suasana berkabung.
“Saya tidak bisa banyak bercerita hari ini karena saya memang masih berat. Buat saya ini masih satu di antaranya nyata dan tidak nyata,” kata Ilham di hadapan jamaah.
Ilham bercerita sedikit detik-detik ayahnya BJ Habibie sebelum mengembuskan napas terakhir. Keluarga dan para sahabat mengelilinginya.
“Banyak teman masih memberikan beliau cium terakhir sebelum napas terakhir,” ujar dia.
“Saya pribadi juga berada langsung di dekat kepalanya. Bapak meninggal dalam pelukan dan cinta kita semua,” imbuh dia.
Menurut dia, itulah yang mungkin membuat wajah ayah seperti tersenyum.
“Karena bapak itu meninggal dalam kebahagiaan dan merasa bukan saja mencintai orang, tapi juga dicintai orang,” ujar dia.
Salah satu tokoh nasional yang juga Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie ikut tahlilan dan doa bersama untuk mendiang Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie. Jimly menyakini almarhum meninggal husnul khotimah. Jimly membeberkan tanda-tanda yang dilihatnya.
“Wajahnya tersenyum dan meninggal persis tidak lama sesudah Maghrib. Saya rasa semua mendoakan mudah-mudahan beliau sudah bersama ibu Ainun diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT,” kata dia di rumah duka, Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/9).
Jimly berharap, sosok BJ Habibie dijadikan teladan khususnya untuk pemuda-pemudi di Indonesia.
“Kita belajar dari kearifan pengabdian beliau untuk kita teruskan, banyak sekali yang bisa kita petik pelajaran terutama dari yang muda, antara lain misalnya kecintaan pada Indonesia yang tidak pernah berkurang, dalam keadaan sakit beliau terus memperlihatkan cinta tanah air,” ujar dia.(l6/bl)